Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
· R.Linton ; Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
· M.J Herskovits : Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
· Gillin dan Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan kesatuan yang sama.
Kesimpulannya masyakarat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya..
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan msayarakat pedesaan.
Ciri-ciri masyakarat perkotaan, yaitu :
· Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan keagamaan di desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya stempat di tempat-tempat peribadatan, seperti ; di masjid, gereja. Sedangkan di luar itu, kehidupan kehidupan masyakakat berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan, cara kehidupan demikian mempunyai kecenderungan ke arah keduniawian, bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang cenderung keaarah keagamaan.
· Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
· Pembagian di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
· Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
· Jalan pikiran rasional yang pada umunya dianut masyarakat perkotaan, menybabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada faktor pribadi.
· Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
· Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar. Hal ini sering menimbulkan pententangan antara golongan tua dengan golongan muda. Oleh karena itu golongn muda yang belum sepenuhnya terwujud kepribadiannya, lebih sering mengikuti pola-pola baru dalam kehidupannya.
Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa cirri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) Jumlah dan kepadatan penduduk;
2) Lingkungan hidup;
3) Mata pencaharian;
4) Corak kehidupan sosial;
5) Stratifikasi sosial;
6) Mobilitas sosial
7) Pola interaksi sosial;
8) Solidaritas sosial; dan
9) Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Masyarakat Pedesaan
Pengertian Pedesaan
Pengertian desa menurut para ahli :
· Sutardjo Kartohadikusuma
Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintah sendiri.
· Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kulturan yang terdapat di istu (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
· Paul H. Landis
Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Ciri-ciri penduduk desa adalah sebagai berikut :
a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenai antara ribuan jiwa
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c) Cara berusaha (ekonomi) adlaah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Adapun yang menjadi cirri-ciri masyakat pedesaan antara lain sebagai berikut :
a) Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya;
b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekluargaan (Gemeinschaft atau paguyuban).
c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
d) Masyarakat tersebut homogeny, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
Sedangkan mengenai macamnya pekerjaan gotong royong (kerja bakti) itu ada dua macam, yaitu :
a) Kerja bersama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masayarakat itu sendiri (biasanya diistilahkan dari bawah).
b) Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat itu sendiri berasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
Kerjasama jenis pertama biasanya, sungguh-sungguh dirasakan kegunaannya bagi mereka, sedang jenis kedua biasanya sering kurang dipahami kegunaannya.
Comments
Post a Comment